Inilah Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha
Sholat dhuha merupakan salah satu salat sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Selain bernilai sedekah, salat ini juga menjadi salah satu cara agar rezeki selalu diberikan kelapangan. Tata caranya sama dengan salat lainnya, bedanya hanya pada niat dan khususnya waktu pelaksanaan.
Sholat dhuha dilaksanakan ketika matahari mulai naik dari ufuk timur hingga menjelang zuhur di tengah hari. Tidak ada aturan tentang surat pendek yang harus dibaca. Gerakan salat dan bacaannya juga sama dengan salat pada umumnya.
Meskipun mendapat jaminan rezeki dan sedekah dengan ibadah ini, namun jangan lupa untuk tetap membaca doa setelah sholat dhuha. Pasalnya dengan memperbanyak doa setelah sholat, semakin mendekatkan diri seorang hamba dengan Penciptanya. Lantas seperti apa doanya?
Doa menjadi salah satu cara manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Kuasa. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa doa dapat mengubah takdir yang sudah menjadi ketetapan. Meskipun tidak ada riwayat Hadist yang mengisyaratkan agar berdoa setelah sholat dhuha, namun sebagai hamba yang penuh dosa hendaklah kita senantiasa memanfaatkan waktu berdoa setelah melaksanakan shalat ini.
Doa ini dicantumkan oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin. Adapun lafadz dari doa tersebut adalah sebagai berikut.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.
Pada intinya doa tersebut tetap berisi tentang agar diberi kemudahan mendapatkan rezeki. Jika dengan salat saja Allah SWT menjanjikan kelancaran rezeki, bagaimana jika ditambah dengan doa yang ini.
Meskipun demikian masih banyak diantara kita yang meninggalkan amalan dhuha meski sudah mengetahui keutamaannya. Kita sibuk mencari dunia, sehingga meninggalkan dhuha yang sebenarnya justru menjadi kunci pembuka kelapangan rezeki kita.
Dalam riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Salat orang yang bertaubat, adalah (salat) ketika matahari naik (Sholat Dhuha). Allah Ta'ala juga mencintai orang-orang yang bertaubat dan yang mensucikan diri.” (HR Ahmad)
Adapun waktu Duha adalah sejak matahari naik hingga condong ke barat. Untuk waktu di Indonesia, pelaksanaan sholat dhuha bisa dimulai selama beberapa jam sejak 20 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuk waktu dhuhur. Namun waktu yang lebih utama adalah seperempat siang. Sementara itu, di wilayah Arab, pelaksanaan dhuha ditandai dengan padang pasir terasa panas dan anak unta beranjak.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya sebagai berikut: Bahwasanya Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha (di awal pagi). Dia berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’” (HR. Muslim)
Demikian artikel tentang doa setelah sholat dhuha. Semoga kita senantiasa mengawali hari dengan dua atau empat rakaat dhuha. Setelahnya, tetaplah berdoa kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan setulus-tulusnya. Semoga informasi ini bermanfaat dan terimakasih sudah membaca.
Sholat dhuha dilaksanakan ketika matahari mulai naik dari ufuk timur hingga menjelang zuhur di tengah hari. Tidak ada aturan tentang surat pendek yang harus dibaca. Gerakan salat dan bacaannya juga sama dengan salat pada umumnya.
Meskipun mendapat jaminan rezeki dan sedekah dengan ibadah ini, namun jangan lupa untuk tetap membaca doa setelah sholat dhuha. Pasalnya dengan memperbanyak doa setelah sholat, semakin mendekatkan diri seorang hamba dengan Penciptanya. Lantas seperti apa doanya?
Doa menjadi salah satu cara manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Kuasa. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa doa dapat mengubah takdir yang sudah menjadi ketetapan. Meskipun tidak ada riwayat Hadist yang mengisyaratkan agar berdoa setelah sholat dhuha, namun sebagai hamba yang penuh dosa hendaklah kita senantiasa memanfaatkan waktu berdoa setelah melaksanakan shalat ini.
Doa ini dicantumkan oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin. Adapun lafadz dari doa tersebut adalah sebagai berikut.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.
Pada intinya doa tersebut tetap berisi tentang agar diberi kemudahan mendapatkan rezeki. Jika dengan salat saja Allah SWT menjanjikan kelancaran rezeki, bagaimana jika ditambah dengan doa yang ini.
Meskipun demikian masih banyak diantara kita yang meninggalkan amalan dhuha meski sudah mengetahui keutamaannya. Kita sibuk mencari dunia, sehingga meninggalkan dhuha yang sebenarnya justru menjadi kunci pembuka kelapangan rezeki kita.
Dalam riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Salat orang yang bertaubat, adalah (salat) ketika matahari naik (Sholat Dhuha). Allah Ta'ala juga mencintai orang-orang yang bertaubat dan yang mensucikan diri.” (HR Ahmad)
Adapun waktu Duha adalah sejak matahari naik hingga condong ke barat. Untuk waktu di Indonesia, pelaksanaan sholat dhuha bisa dimulai selama beberapa jam sejak 20 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuk waktu dhuhur. Namun waktu yang lebih utama adalah seperempat siang. Sementara itu, di wilayah Arab, pelaksanaan dhuha ditandai dengan padang pasir terasa panas dan anak unta beranjak.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya sebagai berikut: Bahwasanya Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha (di awal pagi). Dia berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’” (HR. Muslim)
Demikian artikel tentang doa setelah sholat dhuha. Semoga kita senantiasa mengawali hari dengan dua atau empat rakaat dhuha. Setelahnya, tetaplah berdoa kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan setulus-tulusnya. Semoga informasi ini bermanfaat dan terimakasih sudah membaca.